Surau Latiah - Kota Solok
Keberadaan Surau Latiah tidak terlepas dari ketokohan Syekh Sihalahan. Surau ini dibangun oleh Syekh Sihalahan guna kepentingan penyebaran agama Islam di daerah Solok dan sekitarnya. Selain itu surau ini juga digunakan sebagai sarana latihan bagi kepentingan keagamaan dan bela diri pada masa itu. Oleh karena itulah surau ini dinamakan Surau “Latiah”. Berdasarkan keterangan Nasril (Juru Pelihara dan keturunan Syekh Sihalahan), surau ini didirikan oleh Syekh Sihalahan sekitar tahun 1880-an. Salah satu ciri khas dari surau ini adalah memiliki atap seperti Rumah Tradisional Minangkabau (beratap gonjong).
Berdasarkan keterangan narasumber, secara umum bangunan masih dipertahankan keasliannya. Namun pada beberapa bagian komponen bangunan sudah mengalami perubahan. Dahulunya surau ini beratap ijuk dengan dinding yang terbuat dari “sasak” (anyaman bambu). Setelah beliau wafat (setelah tahun 1917) dinding ini kemudian diplester dengan semen. Adapun pada bagian lantai dan loteng di diganti pada tahun 1997 oleh BP3 Batusangkar. Pada bagian tiang dalam masjid (asli) sudah dilapisi oleh ahli waris dengan papan guna perkuatan dan pencegahan terhadap rayap.