Koleksi Video Galeri Niniak Mamak : Museum Adityawarman
Museum Adityawarman berlokasi di Jalan Diponegoro No. 10 Padang, diresmikan 16 Maret 1977 oleh Mendikbud Prof. DR. Syarif Thayeb. Berdasarkan SK Mendikbud RI No. 01/1989 tanggal 9 Januari 1989, Museum ini diberi nama Adityawarman. Hal tersebut untuk mengingat jasa seorang raja Minangkabau di abad XIV Masehi.
Tentang kebesarannya dapat kita ketahui melalui peninggalannya berupa prasasti yang terdapat di Saruaso, Lima Kaum, Pagaruyung, serta arca Bhairawa (sekarang berada di Museum Nasional - Jakarta) dan candi Padang Rocok di daerah Sijunjung.
Sesuai dengan SK Pemda Tingkat II Padang No. 3071/SDTK/XVIII-74 tanggal 8 Agustus 1974. Museum ini berlokasi di komplek Lapangan Tugu Jl. Diponegoro Padang. Dibangun di atas tanah seluas 2,5 Ha ditumbuhi 100 jenis tanaman berupa pohon pelindung, tanaman hias dan apotek hidup.
Lokasi ini dulunya dikenal dengan Taman Melati, sebuah taman tempat bermain warga Kota Padang. Pada zaman penjajahan Belanda di lokasi ini berdiri Tugu Micheils yang pada masa penjajahan jepang menurut ceritanya, tugu ini diruntuhkan, dan besi-besinya dibawa ke Jepang
Museum sebagai lembaga pelestarian warisan budaya melaksanakan kegiatan penerbitan, seminar, pagelaran/lomba, Survei Pengadaan Koleksi, Supervisi Museum Lokal, Museum Masuk Sekolah, Penyuluhan Informasi Budaya, dan lain - lain.
Saat ini Museum Adityawarman berada di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah bersama UPTD Taman Budaya.
VISI
Mewujudkan Museum Nagari sebagai salah satu objek wisata Sejarah dan Budaya, Edukatif, Rekreatif serta Atraktif bagi semua lapisan masyarakat.
MISI
a. Mengaplikasikan peran museum sebagai pelestarian benda-benda peninggalan sejarah dan budaya Sumatera Barat.
b. Mengkomunikasikan koleksi sebagai bukti sejarah budaya Minangkabau (Sumatera Barat).
c. Menyelenggarakan kegaiatan edukatif dan rekreatif yang atraktir.
e. Memberikan pengalaman menyenagkan bagi pengunjung.
f. Memberikan pengalaman prima bagi pengunjung
Koleksi utama yang terdapat di Museum Adityawarman dikelompokkan ke dalam sepuluh macam jenis koleksi, meliputi geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknalogika.Koleksi lain yang dimiliki oleh museum ini adalah benda purbakala peninggalan Kerajaan Dharmasraya, yaitu berupa duplikat patung Bhairawa dan patung Amoghapasa.
Ruang utama museum menampilkan diaroma yang mempresentasikan sistem adat yang dimiliki oleh masyarakat Minang dengan penjelas terstruktur mengenai hubungan kekerabatan dalam adat Minangkabau. Berbeda dari daerah-daerah lainnya di Indonesia yang pada umumnya memegang sistem kekerabatan patrilineal, Minangkabau sendiri menggunakan sistem matrilineal sehingga perempuan memegang pengaruh kuat di Minangkabau.
Selain itu, di bagian ruangan lain terdapat koleksi-koleksi benda bersejarah dan budaya dari Suku Mentawai. Meskipun masih sama-sama dalam satu daerah, yakni Sumatra Barat, Suku Mentawai menerapkan adat istiadat yang sama sekali berbeda yakni menerapkan sistem kekerabatan patrilineal.
Sumber Data :
1. https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Adityawarman
Sumber Video :
1. Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
Pada youtube dapat diakses di link : https://www.youtube.com/watch?v=FMt2yAHsbuI