Koleksi Video Galeri Niniak Mamak : Revitalisasi Kesenian Yang Hampir Punah-Randai Ilau (Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat)

Sumatera Barat sangat banyak menghasilkan pemikiran kebudayaan dan kesenian yang di wariskan secara turun temurun sampai saat ini. Bersifat dinamis sesuai perkembangan zaman, namun secara perlahan sudah mulai terjadi perubahan dan berangsur jarang ditengah masyarakatnya. Dari banyak hasil warisan budaya dan kesenian para pendahulu merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi, namun tidak semuanya terpelihara dengan baik, kelemahan dan kekurangan serta perubahan generasi pewaris saat ini banyak hasil karya nenek moyang kita yang akan hilang tidak diketahui rimbanya. Atas pemikiran di atas, diperlukan sebuah usaha yang pasti untuk menjaga, menumbuhkan serta mengembangkan kembali. Melalui Kegiatan Revitalisasi Kesenian Yang Hampir Punah adalah sebuah kegiatan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat sebagai upaya untuk menjaga, menumbuhkan serta mengembangkan kembali kebudayaan dan kesenian langka/hampir punah melalui pendokumentasian yang ada di 19 kabupaten kota se- Sumatera Barat.

Randai Ilau yang berasal dari Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok Sumatera Barat. Merupakan salah satu bentuk Kebudayaan/Kesenian yang hampir punah/langka yang dilaksanakan dalam program Revitalisasi Kesenian Yang Hampir Punah. Randai Ilau merupakan sebuah kesenian tradisi yang berasal dari Nagari Saniang Baka dan bersamaan lahirnya nagari ini. Randai Ilau pada masa lalu diselenggarakan dalam dua upacara penting yang ada di Saniang Baka yakni upacara pengangkatan penghulu dan upacara ritual kematian harimau. Randai Ilau ini dimainkan oleh kurang lebih delapan orang penari dengan membentuk formasi lingkaran. Musik yang terdapat dalam Randai Ilau hanya berasal dari dendang para pemain randai tersebut. Gerakkan yang terdapat dalam Randai Ilau berasal dari gerakkan silat yang disebut juga dengan istilah jalik atau bunga silat. Randai Ilau saat ini telah terjadi kuantitatif perluasan fungsi yakni sebagai (1) matinya seekor harimau; (2) mambuek penghulu (mengangkat penghulu); (3) pesta pernikahan; (4) menyambut tamu agung yang datang ke Nagari Saniang Baka ; dan (5) pada acara-acara hari besar Nasional, dan lain-lain. Randai Ilau sebagai sebuah kesenian tradisi memiliki nilai-nilai budaya di dalam keberadaannya di Nagari Saniang Baka. Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Randai Ilau adalah nilai seni, nilai sosial, nilai kepemimpinan, dan nilai religi. Nilai-nilai yang terdapat dalam Randai Ilau juga dapat dirasakan melalui gerak-gerak yang terdapat dalam Randai Ilau tersebut Menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga, menumbuhkan serta mengembangkan kembali kebudayaan dan kesenian yang bernilai tinggi warisan nenek moyang.

Mari Dunsanak Kasadonyo "Niaiak Hati ka Paninggahan Singgah Sabanta Ka Malalo Kebudayaan paralu dilestarikan" Tanggung jawab basamo untuak manjago

Sumber Referensi : 1. Harmonia : Jurnal Pengetahuan dan Seni Vol.VI No.3/September-Desember 2005 2. Fami, Fitra Zaldi (2016) Randai Ilau Di Nagari Saniang Baka Solok. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Pada youtube dapat diakses di link :https://www.youtube.com/watch?v=kJ1NkSGs4Ok