Gubernur Sumbar Launching Program Pesantren Ramadhan Kolaborasi dan Digitalisasi Kawasan Masjid Raya Sumatera Barat.
admin.masjidraya 27 Maret 2023 09:15:15 WIB 389 kali dibaca
PADANG-- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa kegiatan Pesantren Ramadhan Kolaborasi yang diselenggarakan selama Bulan Ramadhan 1444 H/2023, bertujuan untuk menciptakan generasi muda atau calon pemimpin masa depan yang berkarakter dan berintegritas. Hal tersebut Ia sampaikan kepada seluruh siswa-siswi SD, SMP, SMA, SMK dan SLB se-Sumbar di Mesjid Raya Sumbar.
“Kami tidak ingin meninggalkan generasi yang lemah mental, pengetahuan, ekonomi dan agama. Tapi kami ingin melahirkan generasi yang kuat di masa mendatang,” tegas Mahyeldi dengan penuh semangat, saat Launching Pesantren Ramadhan Kolaborasi, Senin (27/3) di Masjid Raya Sumbar.
Mahyeldi menambahkan, Pesantren Ramadhan tersebut adalah bentuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, orang tua dan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai pendidik.
“Ada orang tua di rumah tangga, ada masyarakat dan pemerintah pada saat di masjid untuk memberikan dukungan terhadap Pesantren Ramadhan, sinergi tersebut dibingkai dalam satu tujuan bersama yakni agar dapat menciptakan generasi yang kuat baik dari segi keilmuan maupun agama dan karakter” terangnya.
Mahyeldi juga mengingatkan kepada ribuan siswa dan siswi yang hadir di Masjid Raya Sumbar pagi itu, bahwa orang yang berilmu dan memiliki kompetensilah yang nantinya akan bisa menjadi pemimpin bangsa dan negara ini pada tahun 2045 mendatang.
Jika tidak memilikij pengetahuan, maka selamanya akan menjadi pengikut. Tahun 2045 nanti, jadilah pemimpin yang tidak tunduk dengan negara lain. Yang kepalanya tegak di hadapan bangsa lain.
Melalui Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini, Mahyeldi berharap tidak hanya menambah keimanan dan ilmu pengetahuan. Tapi dengan bertemu antara adik-adik kelas dan kakak-kaka kelas serta berbagai siswa-siswi sekolah lainnya, akan membangun silaturahmi antar siswa.
“Apapun permasalahan dalam kehidupan kuncinya adalah silaturahmi. Melalui Pesantren Ramadhan inilah jiwa kolaborasi, interaksi dan berjuang siswa kita latih. Ini perlu kita bangun. Bagaimana cara berinteraksi dengan sesama teman, dengan kakak-adik kita. Juga bagaimana interaksi dengan guru, ustazah dan ustad. Kemampuan untuk Bersilaturahmi dengan baik itu penting,” ungkapnya.
Mahyeldi juga mengingatkan, Bangsa dan Negara Indonesia ini terdiri dari masyarakat yang heterogen namun memiliki rasa dan tujuan yang sama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karena itu, diminta siswa dan siswi yang mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini, untuk berinteraksi tidak hanya dengan teman satu sekolah namun perlu biasakan untuk membaur melalui forum-forum pembelajaran dengan teman beda sekolah. Sehingga terbiasa akan perbedaan dan memiliki semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Mahyeldi juga berharap, kegiatan Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini mendapat dukungan dari semua pihak. Terutama guru-guru.
“Guru-guru tolong laksanakan dengan ikhlas, sepenuh hati dan tanggung jawab. Berikan yang terbaik. Jika masih ada guru-guru yang keberatan dan hanya berpikir individual. Coba pertimbangkan kembali, pesantren ini adalah bentuk kecintaan kita kepada generasi muda, masa depan bangsa kita,” harapnya.
Launching Pesantren Ramadhan Kolaborasi dan Digitalisasi Kawasan di Masjid Raya Sumbar pagi itu dihadiri sekitar dua ribuan perwakilan siswa-siswi SMA, SMK, SLB se-Sumbar. Selain itu juga diikuti 723 sekolah melalui aplikasi Zoom.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Bupati dan Walikota serta Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, Pengurus Masjid Raya Sumbar.
Setiap tamu yang berkunjung ke Masjid Raya Sumbar sudah bisa mengisi buku tamu digital serta survey kepuasan pengunjung, pengurus Masjid telah menyediakan tiang barcode di sisi strategis untuk kemudahan pengunjung mengakses barcode tersebut.
Masjid Raya Sumbar juga sudah memiliki website untuk kemudahan masyarakat mendapatkan info kegiatan tahsin tahfizh, kajian, agenda Ramadhan, sumarak Ramadhan, dan kegiatan lainnya.
Kemudian juga tampak hadir, Forkopimda Sumbar, Ketua dan Pengurus MUI Sumbar, Baznas Sumbar, Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Mahyeldi, jajaran Dinas Pendidikan Sumbar, Dinas Kabupaten Kota serta kepala sekolah dan guru-guru SD, SMP, SMA, SMK, SLB.
Dikatakannya, pertimbangan memindahkan Pesantren Ramadhan ke masjid, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Pesantren Ramadhan tahun lalu. Ternyata tidak ditemukan siswa SMK, SMA di dalam masjid waktu. Sementara, siswa SD dan SMP aktif di masjid-masjid.
“Sehingga anak-anak SMK, SMA dan SLB hanya berada di rumah. Pada umumnya mereka main game di rumah. Untuk itu kita kembali mengarahkan ke masjid,"ujarnya.
Menurutnya, dengan mengalihkan dan menyibukan siswa di masjid akan lebih mudah dalam kontrol. Karena anak-anak lebih aktif di masjid dari siang hingga malam.
Menurutnya, Pesantren Ramadhan salah satu cara untuk membentuk karakter anak. Karena dengan momentum Pesantren Ramadhan ini waktu untuk mempertemukan anak berkolaborasi dalam satu kegiatan.
"Kita sadari selama ini ada anak yang tidak saling kenal dalam satu komplek. Alasannya karena sekolah berbeda, kemudian tidak ada media yang mempertemukan. Makanya sekarang kita buat kolaboratif,"pungkasnya.
Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini didukung oleh Ikadan Dai Indonesia (IKADI), dibantu Asosiasi Guru Pendidik Agama Islam seluruh Indonesia. Ditambah dengan penyuluh agama Kementerian Agama.(adpsb)